Loji Gandrung, Pesona Bangunan Bersejarah Bergaya Arsitektur Indis di Surakarta

Aditya

Loji Gandrung, Pesona Bangunan Bersejarah Bergaya Arsitektur Indis di Surakarta

Loji Gandrung merupakan bangunan bersejarah bergaya arsitektur Indis, mengundang untuk menjelajahi kejayaan kerajaan Surakarta di masa lalu.

Jika sedang menghabiskan waktu berlibur di Surakarta, akan lebih baik jika bisa mampir ke Loji Gandrung. Tempat yang dulunya merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di kota ini, yang merupakan peninggalan dari masa kolonial. Yuk, kunjungi tempat wisata ini untuk menelusuri kembali sejarah Surakarta di masa lampau.

Shopee Terbaru

Mengnal Sejarah Loji Gandrung

Mengnal Sejarah Loji Gandrung
Foto: Google Maps/Raynardthan Pontoh

Bangunan ini dulunya merupakan tempat tinggal dari Johannes Agustinus Dezentje atau yang kerap disapa Tinus, seorang saudagar kaya yang menikahi Raden Ayu Cokrokusumo, saudara Raden Paku Buwono IV.

Setelah pernikahan itu, Tinus membangun rumah tinggal ini. Arsitekturnya terinspirasi dari rumah-rumah megah di Belanda.

Walaupun begitu, Tinus juga menambahkan beberapa taman hijau di rumah ini. Tidak lupa juga seperangkat alat musik gamelan, karena setelahnya banyak pesta diadakan di rumah ini.

Karena banyaknya pesta yang sudah digelar, maka kemudian masyarakat menyebutnya dengan Gandrungan, yang artinya tergila-gila.

Seiring dengan waktu, rumah ini pun disebut pula dengan Loji yang artinya rumah besar yang bagus. Itulah asal muasal dari nama bangunan ini hingga sekarang.

Selain itu, lokasinya yang strategis di tengah Kota Surakarta, membuat rumah ini menjadi tempat yang banyak digunakan oleh para pemiliknya.

Setelah selesainya masa kolonialisme dan tentara Jepang masuk ke Indonesia, rumah ini dijadikan sebagai markas pusat pimpinan pasukan. Bahkan setelah masa kemerdekaan, rumah ini tetap menjadi titik strategis di Surakarta.

Jenderal Gatot Subroto yang saat itu menjadi Gubernur Militer untuk Surakarta, juga menempati rumah ini.

Pada masa perlawanan terhadap Agresi Militer II Belanda di tahun 1948-1949, rumah ini menjadi saksi penyusunan strategi perang oleh Jenderal Gatot Subroto.

Baca Juga:  Kawah Kamojang, Destinasi Wisata Alam dengan Beragam Kawah Eksotis di Garut

Selain itu, juga pernah menjadi tempat Letkol Slamet Riyadi untuk mempersiapkan serangan umum tahun 1949. Itulah sejarah singkat dari Loji Gandrung yang menunjukan bahwa tempat ini menjadi saksi bisu sejarah Indonesia.

Beralih ke masa modern. Sejak disahkan sebagai cagar budaya, pemerintah membangun dua wisma di belakang bangunan ini untuk dimanfaatkan sebagai rumah dinas walikota. Yang kemudian mulai ditempati pada tahun 2020.

Bangunan wisma tersebut memiliki dua sayap, bagian timur untuk menerima tamu dan kanan untuk kantor staf.

Kemudian, mulai Februari 2022, bangunan ini resmi dibuka untuk umum. Pengunjung bisa menikmati wisata sejarah dengan menelusuri bangunan yang bersejarah ini.

Selain itu, fasilitas aula yang ada di bangunan ini juga bisa difungsikan untuk berbagai macam acara tanpa dipungut biaya apapun.

Kredivo Terbaru

Daya Tarik yang Dimiliki Loji Gandrung

1. Bangunan Bergaya Arsitektur Indis

Bangunan yang memiliki luas 3.500 meter persegi ini memiliki gaya arsitektur yang cukup unik, yakni Indis. Dimana Indis atau indische ini merupakan perpaduan dari gaya arsitektur Eropa dan Jawa yang dikreasikan dengan apik menjadi bangunan megah ini. Pengunjung bisa melihat bagaimana uniknya arsitektur bangunan ini secara bebas.

2. Patung Gatot Subroto di Depan Bangunan

Mengingat bahwa bangunan ini mengambil peran penting sebagai tempat penyusunan perlawanan terhadap Agresi Militer II Belanda oleh Jenderal Gatot Subroto, maka dibangun monumen untuk mengenangnya. Tepatnya, di halaman depan, ada patung Jenderal Gatot Subroto yang berdiri gagah.

3. Furnitur dan Benda-Benda Bersejarah

Hal yang menarik dari bangunan ini adalah semua furnitur dan benda-benda antik yang ada tidak pernah diganti, untuk menjaga nilai sejarahnya.

Seperti kursi yang ada di ruang tamu, foto Soekarno, dipan besar dan lemari hias dari kayu jati, serta perangkat piano. Pengunjung boleh menelusuri Loji Gandrung dengan catatan tidak merusak atau memindahkan benda-benda yang ada di dalamnya.

Baca Juga:  Menyusuri Pesisir Bali Dengan Menunggang Kuda

4. Spot Foto

Tentu saja, spot foto menjadi daya tarik utama dari tempat ini. Pengunjung bisa bebas berfoto di dalam maupun luar bangunan.

Jika di dalam bangunan, maka latar belakang adalah arsitektur rumah dan juga barang-barang antik yang luar biasa, pasti foto akan terlihat unik dan lebih menarik. Lalu, jika diluar bangunan, ada pula patut Jenderal Gatot Subroto yang bisa dijadikan spot foto.

Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk

Alamat Loji Gandrung Surakarta
Foto: Instagram/Benny Octavian

Bangunan ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, Pasar Kliwon, Surakarta. Lokasinya yang strategis di tengah kota, memudahkan akses pengunjung dari mana saja.

Selain itu, banyak fasilitas umum di sekitar bangunan ini seperti mall, rumah sakit, hingga universitas. Pengunjung pasti tidak akan merasa kecewa jika mengunjungi tempat ini.

Dengan dibukanya Loji Gandrung untuk umum, maka mulai banyak pengunjung yang berdatangan untuk masuk ke bangunan bersejarah ini. Jam buka dari tempat ini mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Sedangkan, untuk harga tiket masuk dari tempat wisata hits ini gratis, atau tidak dipungut biaya apapun. Selain itu, tempat ini juga bisa dijadikan lokasi untuk berbagai macam kegiatan.

Fasilitas Wisata yang Tersedia

1. Aula

Aula yang ada di bangunan ini bisa dimanfaatkan untuk banyak kegiatan. Mulai dari kegiatan budaya, pariwisata, hingga pendidikan. Menariknya, tidak ada biaya yang diperlukan untuk menyewa tempat ini.

Hanya mengurus izin di sekretariatnya saja. Manfaatkan keuntungan ini untuk mengadakan kegiatan yang luar biasa dengan lokasi strategis yang kaya akan sejarah.

2. Peninggalan Sejarah

Karena statusnya sebagai cagar budaya, sudah tentu bangunan ini menyimpan banyak peninggalan sejarah.

Apalagi, furnitur serta barang-barang yang ada tidak pernah diganti, masih asli sama dengan zaman dahulu. Dengan begitu, pengunjung bisa menelusuri sejarah yang ada dalam bangunan ini dengan sepenuhnya.

Baca Juga:  Air Terjun Kali Dingin, Pesona Air Terjun Indah di Luwu Timur

Bangunan bersejarah ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata ketika mengunjungi Kota Surakarta. Dengan bebas, pengunjung bisa menelusuri sejarah lewat bangunan dan isinya, serta berfoto atau melakukan hal lain di sini.

Letaknya yang ada di tengah kota juga memudahkan akses dari mana saja. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk berwisata di tempat ini.

Rekomendasi

Bagikan:

Avatar photo

Aditya

Aditya, seorang penulis yang bersemangat dalam menjelajahi dan mengabadikan keindahan Indonesia.